Profil Desa Setrojenar

Ketahui informasi secara rinci Desa Setrojenar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Setrojenar

Tentang Kami

Profil Desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen. Jelajahi potensi wisata Pantai Setrojenar, dinamika kawasan strategis latihan militer TNI, serta geliat ekonomi agraris masyarakat di pesisir selatan Jawa Tengah yang unik dan berkembang.

  • Lokasi Pesisir Strategis

    Terletak di tepi Samudra Hindia, Desa Setrojenar memiliki garis pantai yang indah sekaligus berfungsi sebagai kawasan vital untuk Latihan dan Penelitian Pengembangan TNI Angkatan Darat.

  • Pusat Agrobisnis Unggulan

    Tanah pasirnya yang subur menjadikan Setrojenar sebagai sentra produksi buah melon dan semangka berkualitas tinggi yang pemasarannya telah menembus pasar regional.

  • Dinamika Sosial Unik

    Kehidupan masyarakat desa berjalan harmonis berdampingan dengan aktivitas militer, menciptakan sebuah tatanan sosial yang khas dan adaptif antara kepentingan sipil dan pertahanan negara.

Pasang Disini

Terletak di pesisir selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Desa Setrojenar menawarkan sebuah potret wilayah yang kompleks dan dinamis. Jauh dari citra desa pesisir pada umumnya, Setrojenar merupakan perpaduan unik antara keindahan alam bahari, pusat agrobisnis yang produktif dan peran vital sebagai kawasan strategis pertahanan negara. Wilayah ini bukan hanya menjadi rumah bagi ribuan warganya, tetapi juga menjadi "laboratorium" alam dan medan latihan bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI), menjadikannya salah satu desa paling khas di koridor pantai selatan Jawa.

Letak Geografis dan Batas Wilayah

Secara administratif, Desa Setrojenar ialah bagian dari Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya yang langsung berhadapan dengan Samudra Hindia memberikan karakter geografis yang kuat. Berdasarkan data pemerintah daerah, luas wilayah Desa Setrojenar mencapai sekitar 5,02 kilometer persegi atau 502 hektar. Topografinya didominasi oleh dataran rendah berpasir di bagian selatan yang membentang sepanjang garis pantai, dan berangsur menjadi lahan persawahan yang lebih subur di bagian utara.

Letak desa ini sangat strategis, berbatasan langsung dengan beberapa wilayah penting lainnya. Di sebelah timur, Desa Setrojenar berbatasan dengan Desa Ayamputih yang juga berada di Kecamatan Buluspesantren. Di sebelah barat, desa ini bersebelahan dengan wilayah Kecamatan Ambal. Sementara itu, di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Brecong. Batas paling selatan dari Desa Setrojenar yakni Samudra Hindia, yang memberikan akses langsung ke laut lepas dan membentuk garis pantai yang menjadi salah-satu ikon utama desa ini.

Dengan luas wilayah tersebut, data kependudukan terakhir menunjukkan Desa Setrojenar dihuni oleh sekitar 5.954 jiwa. Dari data ini, dapat dihitung kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.186 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah pedesaan yang sebagian areanya digunakan untuk fungsi non-pemukiman.

Sejarah Singkat dan Asal-Usul Nama

Sejarah Desa Setrojenar tidak dapat dipisahkan dari narasi besar pembukaan lahan di pesisir selatan Kebumen atau yang lebih dikenal dengan kawasan Urut Sewu. Nama "Setrojenar" sendiri diyakini memiliki akar dari bahasa Jawa. Beberapa penuturan lokal mengaitkan nama ini dengan dua kata, yaitu "Setro" dan "Jenar". "Setro" dapat diartikan sebagai istana, pusat, atau tempat penting, sementara "Jenar" merujuk pada warna kuning, yang seringkali diasosiasikan dengan kemuliaan atau sesuatu yang berharga. Gabungan nama ini dapat ditafsirkan sebagai "pusat yang berharga" atau "istana kuning", yang mungkin merujuk pada kesuburan tanahnya atau peran penting wilayah ini di masa lampau.

Pada era kolonial Belanda, wilayah pesisir Urut Sewu, termasuk Setrojenar, telah menjadi perhatian karena potensinya. Namun perkembangan signifikan sebagai desa modern mulai terbentuk pasca-kemerdekaan Indonesia. Penetapan sebagian wilayahnya sebagai daerah latihan militer pada dekade berikutnya menjadi titik balik penting yang membentuk identitas sosial dan ekonomi desa hingga hari ini. Penetapan ini, meskipun pada awalnya menimbulkan berbagai dinamika dengan masyarakat lokal, kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga Setrojenar.

Pemerintahan dan Struktur Demografi

Roda pemerintahan di Desa Setrojenar berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Struktur pemerintahannya mengikuti standar nasional, terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, para Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Dusun (Kadus) yang membawahi beberapa Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Kantor Desa Setrojenar berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi dan koordinasi pembangunan bagi seluruh masyarakat. Sinergi antara pemerintah desa dengan lembaga kemasyarakatan seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) terus diupayakan untuk mendorong partisipasi publik dalam setiap program pembangunan.

Dari sisi demografi, penduduk Desa Setrojenar mayoritas berasal dari suku Jawa dengan bahasa pengantar sehari-hari yaitu bahasa Jawa dialek Banyumasan yang khas. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam, yang tercermin dari banyaknya masjid dan mushala yang tersebar di berbagai dusun. Komposisi penduduknya didominasi oleh usia produktif, yang menjadi modal utama dalam menggerakkan sektor ekonomi, terutama pertanian dan perikanan. Tingkat pendidikan masyarakat juga menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan formal untuk masa depan.

Potensi Ekonomi: Dari Agraris hingga Wisata Bahari

Perekonomian Desa Setrojenar ditopang oleh dua pilar utama: pertanian dan pariwisata, dengan sektor perikanan sebagai pendukung. Keunikan struktur tanah berpasir di wilayah pesisir justru menjadi anugerah bagi sektor pertanian. Lahan ini sangat cocok untuk budidaya tanaman hortikultura, khususnya buah melon dan semangka. Petani Setrojenar telah lama dikenal sebagai penghasil melon berkualitas super dengan rasa manis yang khas. Setiap musim panen, puluhan ton melon dari desa ini dikirim untuk memenuhi permintaan pasar di berbagai kota besar di Jawa. Selain melon, petani juga menanam palawija lain seperti cabai dan jagung di lahan yang lebih jauh dari pantai.

Di sisi lain, potensi wisata bahari menjadi magnet ekonomi yang semakin bersinar. Desa Setrojenar merupakan lokasi dari Pantai Setrojenar, sebuah pantai dengan hamparan pasir hitam yang luas dan ombak yang cukup besar khas pantai selatan. Keindahan pantai ini tidak hanya menarik wisatawan lokal dari Kebumen dan sekitarnya, tetapi juga sering menjadi lokasi berbagai event, mulai dari festival layang-layang, kompetisi motorcross di gumuk pasir, hingga acara kebudayaan. Keberadaan warung-warung makan yang menyajikan hidangan laut segar di sepanjang pantai turut menggerakkan ekonomi warga lokal. Pengembangan infrastruktur seperti area parkir, toilet umum, dan gazebo terus dilakukan oleh pemerintah desa bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Kawasan Strategis: Peran sebagai Daerah Latihan Militer

Salah satu ciri paling menonjol dari Desa Setrojenar yaitu statusnya sebagai Daerah Latihan (Dislat) dan Lapangan Tembak (Lapbak) milik Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) dan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbangad). Area pesisir yang luas dan terbuka di desa ini dinilai ideal untuk melakukan berbagai uji coba alutsista (alat utama sistem senjata) dan latihan tempur prajurit TNI AD. Aktivitas ini berlangsung secara periodik sepanjang tahun dan menjadi pemandangan yang lazim bagi masyarakat setempat.

Keberadaan kawasan militer ini menciptakan simbiosis yang unik. Di satu sisi, aktivitas latihan terkadang membatasi akses warga ke beberapa area pantai pada waktu-waktu tertentu demi keamanan. Namun di sisi lain, kehadiran TNI juga seringkali memberikan dampak positif melalui program-program bakti sosial, pembangunan infrastruktur, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Hubungan antara masyarakat dan pihak militer dijaga melalui komunikasi yang intensif antara pemerintah desa dan komandan latihan. Dinamika ini menjadikan Setrojenar sebagai contoh nyata bagaimana kepentingan pertahanan negara dan kehidupan masyarakat sipil dapat berjalan beriringan dalam satu wilayah. Momen-momen saat uji coba alutsista canggih bahkan kerap menjadi "atraksi" tersendiri bagi warga maupun pengunjung.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Masyarakat Desa Setrojenar hidup dalam tatanan sosial yang relatif homogen dan komunal. Semangat gotong royong masih sangat kental terasa, terutama dalam kegiatan hajatan, kerja bakti membersihkan lingkungan, maupun saat membantu tetangga yang sedang membangun rumah. Aktivitas keagamaan juga menjadi perekat sosial yang kuat, dengan pengajian rutin dan perayaan hari besar Islam yang selalu ramai diikuti oleh warga.

Dari segi budaya, Setrojenar masih melestarikan beberapa tradisi lokal khas pesisir, seperti sedekah laut sebagai ungkapan syukur atas hasil laut, meskipun intensitasnya tidak sebesar di wilayah lain. Kesenian tradisional seperti Ebeg atau kuda lumping sesekali masih dipentaskan dalam acara-acara tertentu. Adaptasi terhadap modernitas juga terlihat jelas pada generasi mudanya yang aktif memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan hasil bumi dan potensi wisata desa melalui media sosial.

Tantangan dan Prospek Pembangunan di Masa Depan

Sebagai wilayah yang terus berkembang, Desa Setrojenar dihadapkan pada sejumlah tantangan. Abrasi pantai menjadi salah satu ancaman lingkungan yang serius dan memerlukan penanganan berkelanjutan melalui penanaman vegetasi pantai atau pembangunan tanggul pemecah ombak. Selain itu, pengelolaan sampah pariwisata menjadi isu krusial yang harus diatasi agar keindahan pantai tetap terjaga. Tantangan lainnya yaitu menyeimbangkan pengembangan sektor pariwisata dengan fungsi kawasan sebagai daerah latihan militer, sehingga keduanya dapat berjalan sinergis tanpa merugikan satu sama lain.

Meskipun demikian, prospek pembangunan Desa Setrojenar sangat cerah. Optimalisasi sektor pariwisata melalui branding yang lebih kuat dan penambahan atraksi wisata baru dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) secara signifikan. Di sektor pertanian, inovasi teknologi pertanian seperti irigasi tetes untuk menghemat air dan pengembangan produk olahan pasca-panen dari melon dapat meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan petani. Dengan kepemimpinan yang visioner dan partisipasi aktif dari masyarakat, Desa Setrojenar berpotensi besar untuk menjadi desa percontohan yang mandiri, maju, dan berdaya saing, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal dan peran strategisnya bagi bangsa.

Setrojenar Sebagai Wajah Dinamis Pesisir Kebumen

Desa Setrojenar bukan sekadar titik di peta pesisir selatan Kebumen. Ia merupakan sebuah kanvas hidup yang melukiskan dinamika antara alam, manusia, dan negara. Kekuatan ekonominya yang bertumpu pada agrobisnis melon, pesona pantainya yang memikat wisatawan, serta perannya sebagai benteng latihan pertahanan, semuanya menyatu membentuk identitas yang tangguh dan multifungsi. Dengan segala potensi dan tantangan yang dihadapinya, Desa Setrojenar terus bergerak maju, membuktikan diri sebagai etalase dinamis dari geliat pembangunan di pesisir Kabupaten Kebumen.